 |
| Firdaus, S.Pd.I, M.Pd saat menerima SK Koordinator Program Tahfizh dari Pimpinan MTsN 2 Padang |
Padang - Program tahfizh resmi menjadi Program Unggulan (Progul) MTsN 2 Kota Padang tahun pelajaran 2025/2026. Sebagai bentuk keseriusan madrasah dalam mencetak generasi Qurani, pimpinan MTsN 2 Kota Padang menunjuk Firdaus, S.Pd.I, M.Pd, sebagai Koordinator Program Tahfizh.
Firdaus dikenal sebagai guru Al-Quran Hadits berdedikasi tinggi dan berpengalaman di bidang pendidikan Al-Qur’an. Saat ini Firdaus adalah salah satu Mahasiswa S3 Universitas Muhammadiyah (UM) Sumbar yang juga merupakan Ketua DPW FKDT Sumbar.
Penunjukan ini bukan tanpa alasan. Dengan latar belakang keilmuan yang kuat dan pengalaman panjang membina santri dan siswa dalam bidang tahfizh, Firdaus dipercaya memimpin gerakan besar pembinaan hafalan Al-Qur’an di lingkungan madrasah.
Program ini menargetkan seluruh siswa MTsN 2 Kota Padang dari kelas VII hingga IX untuk mengikuti kegiatan tahfizh secara sistematis dan terstruktur dengan target hafalan minimal Surah Al-Baqarah.
Visi dan Misi : Generasi Qurani Menuju Indonesia Emas 2045
Program ini mengusung visi besar, yaitu "Mewujudkan Generasi Qurani yang Cerdas dan Berakhlak Mulia Menuju Indonesia Emas 2045".
Misi utamanya adalah menumbuhkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur’an melalui kegiatan membaca, menulis, dan menghafal setiap hari.
"Tahfizh bukan hanya menjadi rutinitas, melainkan bagian dari pembentukan karakter siswa sebagai pribadi **Qurrata A’yun**, yang menyejukkan pandangan orang tua, guru, dan masyarakat," terang Firdaus setelah ditunjuk pimpinan (Rabu (30/7/2025)
Dijelaskan, strategi unggul dan pelibatan semua pihak. Pelaksanaan program dimulai dengan pemetaan kemampuan siswa sejak 14 Juli hingga 2 Agustus 2025.
Siswa dikelompokkan dalam tiga kategori penghafal, yaitu kategori cepat (target 2 juz), sedang (1 juz), dan dasar (1/2 juz). Guru tahfizh akan menyusun absensi berdasarkan kelompok, dan memberikan rekomendasi lanjutan.
Siswa berkemampuan tinggi akan dilatih secara intensif dengan guru tahfizh profesional, sedangkan yang masih lemah akan diarahkan mengikuti program tahsin khusus.
Lebih dari itu, program ini juga didesain dengan melibatkan peran aktif orang tua dan komite madrasah. "Dukungan keluarga sangat penting agar hafalan siswa tidak berhenti di madrasah, tetapi terus berkembang di rumah," tutur Firdaus.
Ditambahkan, target realistis, harapan besar, dengan pendekatan harian (1 baris baca, tulis, hafal) dan pertemuan mingguan 60 menit efektif untuk setoran hafalan dan tulisan, setiap siswa diberi ruang berkembang sesuai kemampuan masing-masing.
Program ini berlangsung selama 3 tahun dan diharapkan meluluskan lebih banyak hafizh dan hafizhah setiap tahunnya, sehinga menjadikan MTsN 2 Kota Padang sebagai pusat unggulan tahfizh di Sumatera Barat.
“Kami ingin menghadirkan generasi yang tidak hanya cerdas dalam akademik, tapi juga kuat dalam spiritualitas. Semoga ini menjadi amal jariyah bagi kita semua," tegas Firdaus. (*)
0 Komentar