PADANG|MTsN 5 Kota Padang kembali melaksanakan program KAMIS (Kembangkan Minat, Akhlak, dan Iman Siswa) pada Kamis (9/10/2025) dengan fokus pada edukasi kesiapsiagaan bencana gempa bumi.
Kegiatan ini menghadirkan Ketua Satgas Bencana Kecamatan Padang Timur, Ihsan, yang memberikan arahan langsung tentang langkah penyelamatan diri saat terjadi gempa, disertai simulasi lapangan oleh para siswa.
Kepala MTsN 5 Kota Padang, Noprizal, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari pembinaan karakter siswa, terutama karena Sumatera Barat merupakan wilayah rawan gempa.
“Sumatera Barat berada pada zona subduksi, tempat bertemunya Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Tekanan besar di bawah laut inilah yang sering menimbulkan gempa. Selain itu, adanya sesar aktif seperti Sesar Sumatra dan Sesar Sianok juga memperkuat potensi getaran di daratan. Maka, membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan tanggap bencana adalah langkah wajib,” ujar Noprizal.
Noprizal menambahkan bahwa edukasi kebencanaan sejalan dengan nilai madrasah yang menumbuhkan iman, ilmu, dan akhlak.
“Kesiapsiagaan menghadapi bencana bukan soal pengetahuan, tapi juga bentuk keimanan dan tanggung jawab sosial. Siswa harus belajar untuk tenang, saling membantu, dan tetap berdoa dalam situasi apa pun,” ungkap Noprizal dengan penuh semangat.
Ketua Satgas Bencana Kecamatan Padang Timur, Ihsan yang juga mahasiswa S3 UMSB dalam arahannya menjelaskan pentingnya memahami SOP saat bencana, seperti turun, lindungi diri, dan bertahan (drop, cover, hold on). Setelah itu, siswa melakukan simulasi evakuasi ke titik kumpul aman di halaman madrasah.
“Kami ingin anak-anak terbiasa bersikap sigap tanpa panik. Simulasi seperti ini penting agar mereka tahu langkah tepat ketika gempa benar-benar terjadi,” tutur Ihsan.
Ihsan menambahkan bahwa latihan kesiapsiagaan harus dilakukan secara berkala di sekolah agar setiap siswa memahami perannya masing-masing.
“Kesiapsiagaan itu bukan perkara sekali latihan, tapi kebiasaan yang terus diasah. Siswa yang sadar bencana akan tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan peduli terhadap keselamatan diri serta orang lain,” tegas Ihsan.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Riza Puspita Sari, menegaskan bahwa kegiatan kesiapsiagaan ini menjadi bagian dari pembiasaan karakter di madrasah dan tercermin dalam aspek lingkungan belajar yang diukur oleh Sulingjar (Survei Lingkungan Belajar).
“Pembiasaan kesiapsiagaan memperkuat iklim belajar yang aman, disiplin, dan peduli. Hasil pemetaan Sulingjar menggambarkan seberapa baik lingkungan madrasah mendukung terbentuknya karakter tersebut, dan itu juga menjadi bahan penilaian kepala madrasah dalam peningkatan mutu pembelajaran,” ungkap Riza.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Abris Tri Putra, menambahkan bahwa bagian simulasi menjadi momen paling menarik bagi siswa karena mereka dapat langsung mempraktikkan teori yang telah disampaikan.
“Simulasi gempa yang dilakukan berjalan tertib dan penuh antusias. Siswa bergerak cepat mengikuti aba-aba, berlindung di bawah meja saat bunyi sirene tanda gempa dibunyikan, lalu mengevakuasi diri ke titik kumpul aman. Kegiatan ini menjadi puncak pembelajaran praktis yang menanamkan pengalaman nyata tentang pentingnya ketenangan, kerja sama, dan kepedulian saat bencana,” ujar Abris.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen MTsN 5 Kota Padang dalam mewujudkan madrasah tangguh bencana sekaligus menanamkan nilai karakter pada siswa agar siap menghadapi situasi apa pun dengan iman dan ketenangan.(*)
0 Komentar