BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PORTAL BERITA MEDIAONLINE "CYBER PATROLI"

Pancaran Prestasi di Tengah Badai: Kisah Inspiratif Siswa Payakumbuh di PAI Fair 2025

PAYAKUMBUH|Di tengah gegap gempita panggung nasional dan sorotan lampu yang berkilauan, terdapat sebuah cerita yang jauh lebih berharga daripada sekadar piala. Cerita tentang ketangguhan, harapan, dan cahaya ilmu yang tak padam meski awan kelam bencana menyelimuti tanah kelahiran. Inilah kisah inspiratif siswa-siswi Sekolah Umum Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, yang berhasil menorehkan tinta emas di ajang bergengsi Pendidikan Agama Islam Fair (PAI Fair) 2025, digelar oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama RI.

Mengusung tema besar “Membangun Generasi Emas: Berilmu, Berakhlak, dan Berdampak”, PAI Fair 2025 hadir sebagai lebih dari sekadar kompetisi. Ia adalah manifestasi nyata upaya membentuk karakter kuat generasi muda: kokoh dalam iman, unggul dalam ilmu pengetahuan, dan mulia dalam akhlak. Sebuah wadah di mana talenta, kreativitas, dan spiritualitas bersatu dalam harmoni.

Pada gelaran yang berlangsung dari 30 November hingga 3 Desember 2025 di Hotel Mercure Ancol Jakarta itu, semangat juang Kota Payakumbuh bersinar terang. Dua nama berhasil mengukir prestasi membanggakan:

1. Muhammad Rafif Rizal, meraih Juara 2 Nasional Cabang Video Kreatif jenjang SMP. Karyanya bukan hanya tentang teknik sinematografi, tetapi tentang menyampaikan pesan Islam yang rahmatan lil ‘alamin melalui lensa kreatif., Siswa SMP ICBS Payakumbuh

2. Sarah Intania Handani, yang menyabet Juara 2 Nasional Cabang Olah PAI (Olimpiade PAI) jenjang SMP. Prestasi ini membuktikan kedalaman pemahaman ilmu agama yang terasah dengan baik, berpadu dengan kecerdasan intelektual. Siswa SMP ICBS Payakumbuh

Namun, di balik kilau prestasi tersebut, tersimpan sebuah perjalanan heroik yang menyentuh hati. Kontingen Sumatera Barat, termasuk para perwakilan Payakumbuh, berangkat ke Jakarta dengan membawa beban berat di hati. Mereka meninggalkan tanah Minang yang sedang berduka akibat musibah bencana besar yang melanda pada 26 Desember 2025, tepat sebelum keberangkatan.

Di saat sanak keluarga dan masyarakat tengah bergulat dengan ujian dari Sang Pencipta, para siswa ini justru menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa. Mereka memilih untuk tetap maju, bukan hanya untuk berlomba, tetapi untuk menjadi penyampai pesan harapan dan bukti ketangguhan masyarakat Sumatera Barat. Keberangkatan mereka didampingi dan dimotivasi oleh H. Hendri Yazid, S.Pd.I, MM, seorang pembimbing yang tak hanya melihat potensi akademik, tetapi juga kekuatan karakter anak didiknya.

Keberhasilan Rafif dan Sarah, serta seluruh kontingen, menjadi simbol yang sangat kuat. Mereka adalah representasi nyata dari tema PAI Fair itu sendiri:

Berilmu: Terbukti dengan penguasaan materi dan keterampilan yang dipertandingkan.

Berakhlak: Tercermin dari sikap pantang menyerah, tanggung jawab, dan semangat membawa nama baik daerah di tengah kesulitan.

Berdampak: Prestasi mereka menjadi obat penyemangat, cahaya kecil yang menerangi hati masyarakat Sumbar yang sedang terdampak bencana. Mereka membuktikan bahwa pendidikan agama Islam membentuk pribadi yang resilien, mampu berdiri tegar di atas fondasi iman dan ilmu.

Prestasi ini adalah bukti bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum bukanlah mata pelajaran sampingan. Ia adalah ruh yang menggerakkan, fondasi yang menguatkan, dan pisau yang menajamkan karakter. Payakumbuh, melalui anak-anak terbaiknya, menunjukkan bahwa integrasi ilmu umum dan ilmu agama melahirkan generasi yang holistik: cerdas spiritual, emosional, dan intelektual.

Selamat kepada Muhammad Rafif Rizal dan Sarah Intania Handani! Prestasi kalian telah mengangkat nama Payakumbuh dan Sumatera Barat di kancah nasional dengan cara yang paling mulia. Terima kasih kepada seluruh guru, pembimbing, khususnya H. Hendri Yazid, S.Pd.I, MM, serta orang tua yang telah mendukung tanpa henti.

Semoga kisah inspiratif ini menjadi pemantik semangat bagi seluruh pelajar Indonesia. Bahwa prestasi sejati adalah ketika kita mampu mengubah tantangan menjadi peluang, dan kesulitan menjadi pemicu untuk berkontribusi lebih besar bagi agama, bangsa, dan daerah tercinta. Prestasi kalian adalah anugerah terindah di penghujung tahun, sebuah tanda bahwa asa tak pernah padam, dan generasi emas Indonesia terus bermunculan dari manapun, dalam kondisi apapun.(*/Humas Kemenag Payakumbuh)

Posting Komentar

0 Komentar