PADANG|Aksi simbolis penanaman pohon yang dilakukan di MTsN 5 Kota Padang pada Selasa, 17 Juni 2025 menjadi lebih dari sekadar gerakan lingkungan. Di baliknya, tertanam kuat pesan spiritual dan kesadaran ekoteologi yang disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, Edy Oktafiandi.
Dalam sambutannya saat menghadiri Panen Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA), Edy menekankan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ajaran agama yang tak bisa dipisahkan dari iman.
“Makanya Bapak dan Ibu, keyakinan akidah kita itu hari ini sesuai dengan Asta Protas Kementerian Agama yang kedua, namanya ekologi. Apa arti itu ekoteologi? Eko itu lingkungan, teologi itu keyakinan. Jadi keyakinan kita itu didasarkan pada kesadaran bahwa kita adalah makhluk ciptaan Allah, yang kedudukannya sama di hadapan Allah. Karena itu semua kita harus menjaga lingkungan,” tegas Edy.
Penanaman pohon dinilai sebagai wujud nyata dari tanggung jawab tersebut.
“Harus memperhatikan lingkungan yang ada, sehingga ditanamlah pohon. Untuk apa? Penguatan ekosistem. Jangan sampai terjadi penggerusan oleh air. Ditanam pohon supaya jadi pelindung negeri. Supaya menghasilkan buah untuk dimakan anak cucu kita,” lanjut Edy dengan penuh semangat.
Kegiatan penanaman pohon dilakukan bersama Komite MTsN 5 Kota Padang, Lurah Kuranji, Babinsa, tokoh masyarakat, dan orang tua siswa. Langkah ini menjadi simbol ukhuwah alamiyah persaudaraan manusia dengan alam semesta yang merupakan bagian dari nilai-nilai rahmatan lil alamin.
Kepala MTsN 5 Kota Padang, Noprizal, mendukung penuh gerakan ini sebagai bagian dari pendidikan karakter.
“Anak-anak harus diajarkan cinta alam sebagai bagian dari iman. Tanam pohon bukan hanya tanam batang, tapi tanam harapan, tanam akhlak, dan tanam keberlanjutan,” ujar Noprizal.(*)
0 Komentar