BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PORTAL BERITA MEDIAONLINE "CYBER PATROLI"

KH. Lukman Hakim Getarkan Harlah FKDT ke-13, Tegas Tolak Full Day School dan Serukan Peran Strategis Guru MDT

Foto bersama di Hari Lahir FKDT ke 14 dengan Mentri Agama dan Kapolri


Jakarta 19 Juli 2025 - Puncak peringatan Hari Lahir ke-13 Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, menjadi momentum bersejarah yang penuh makna. Dalam suasana khidmat namun penuh semangat, Ketua Umum DPP FKDT, KH. Lukman Hakim, menyampaikan sambutan yang berhasil menggetarkan hati ribuan peserta dan tamu undangan yang hadir.

Dalam pidato tersebut, KH. Lukman menyuarakan sejumlah aspirasi penting yang mencerminkan keberpihakan FKDT terhadap para guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) sebagai ujung tombak pendidikan akhlak bangsa.

Salah satu poin paling kuat dari sambutannya adalah penolakan tegas terhadap kebijakan Full Day School.

KH. Lukman menegaskan bahwa kebijakan tersebut secara nyata telah mengganggu keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di MDT, dengan banyaknya santri yang kelelahan atau kehilangan waktu untuk belajar agama di sore hari.

Menurutnya, kebijakan Full Day School tidak cocok diterapkan di semua daerah dan mengancam masa depan pendidikan diniyah yang selama ini menjadi benteng moral dan karakter generasi muda.

“Full Day School bukan solusi, tetapi justru menjadi ancaman bagi lembaga-lembaga diniyah yang selama ini menjaga ruh keislaman bangsa,” tegas KH. Lukman disambut tepuk tangan hadirin.

Selain itu, KH. Lukman juga menyampaikan harapan besar kepada Menteri Agama Republik Indonesia agar lebih memberi ruang kepada FKDT sebagai mitra strategis pemerintah dalam membina lembaga MDT. 

Ia menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan guru-guru MDT yang masih banyak hidup dalam keterbatasan, bahkan ada yang hanya menerima honor Rp200.000 per bulan. Ia berharap agar Kanwil dan Kemenag Kabupaten/Kota benar-benar membina dan mendampingi MDT secara serius dan berkelanjutan.

Tak hanya kepada Kementerian Agama, Ketua Umum FKDT juga menyampaikan harapan kepada Menteri Sosial Republik Indonesia agar para guru MDT dapat dijangkau oleh program bantuan sosial nasional seperti Program Keluarga Harapan, beasiswa santri, serta bantuan langsung tunai.

Ia juga menyerukan kepada BAZNAS RI agar para guru diniyah masuk ke dalam kelompok mustahik yang berhak menerima zakat, karena mereka tidak hanya mendidik tetapi juga membina akhlak dan membentengi masyarakat dari kerusakan moral.

Lebih jauh lagi, KH. Lukman menyampaikan kesiapan FKDT untuk bersinergi dengan Kepolisian Republik Indonesia dalam memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat. Menurutnya, guru diniyah memiliki peran besar dalam menciptakan masyarakat yang rukun, toleran, dan cinta damai.

"FKDT membuka ruang kolaborasi terstruktur dan berkelanjutan dengan Polri untuk memperkuat peran sosial-keagamaan MDT di tengah masyarakat," tuturnya.

Diakhir sambutannya KH. Lukman mengatakan, sebuah mimpi besar suatu hari nanti Harlah FKDT bisa digelar di Istora Senayan sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan guru-guru diniyah di seluruh Indonesia.

Ia juga mengajak seluruh DPW dan DPC FKDT untuk mulai bersiap menyukseskan Porsadinnas ke-7 tahun 2026 yang akan digelar di Kota Solo. Sambutan ini tak hanya membakar semangat hadirin, tetapi juga menjadi pernyataan moral yang mewakili aspirasi seluruh guru MDT di Indonesia.

Firdaus Gani, Ketua DPW FKDT Sumatera Barat yang juga Wakil Sekjen DPP FKDT dan penulis naskah sambutan Ketua Umum, menyatakan bahwa pidato KH. Lukman Hakim adalah representasi suara dan perjuangan nyata para pejuang pendidikan Islam nonformal.

“Saya merinding saat menuliskannya, dan lebih terharu ketika menyaksikan langsung sambutan itu disampaikan di hadapan para menteri, Kapolri, anggota DPR, dan ribuan pegiat FKDT se-Indonesia. Inilah saatnya FKDT bicara lantang untuk bangsa,” ujar Firdaus.

Puncak Harlah FKDT ke-13 ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting nasional, seperti Menteri Agama RI, Menteri Sosial RI, Kapolri, anggota DPR RI, serta pejabat tinggi dari Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan Kepolisian Republik Indonesia.

"Kehadiran mereka menjadi bukti pengakuan negara atas peran penting FKDT sebagai garda depan pendidikan karakter bangsa melalui jalur Madrasah Diniyah Takmiliyah," tutupnya. (*)

Posting Komentar

0 Komentar